LEMBAR
KERJA SISWA ( LKS)
A.
Judul Percobaan :
Hukum OHM
B.
Tujuan
Pembelajaran :
Siswa
dapat memahami hukum ohm sehingga dapat menjelaskan kaitan antara V, I dan R
C.
Hukum
Ohm
Hukum ohm adalah suatu
pernyataan bahwa “besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar
selalu berbanding lurus dengan pontensial yang diterapkan”. Sebuah benda
penghantar dikatakan mematuhi hokum ohm apabila nilai resitansinya tidak
bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan
kepadanya. walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah “ hokum ” tetap digunakan dengan alas an sejarah.
Hokum ohm dirumuskan sebagai berikut.
I
= V / R
Keterangan:
R
= hambatan (ohm)
I
= kuat arus listrik (A)
V
= beda potensial listrik / tegangan
listrik (V)
Secara
matematis hukum ohm diekspresikan dengan persamaan:
Dimana
:
Ø Adalah
arus listrik yng mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
Ø Adalah
tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan Volt.
Ø Adalah
nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam
ohm.
Hukum ini dicetusan oleh George simon
ohm, seorang fisikawan dari jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada
sebuah kertas yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically
pada tahun 1827.
D.
Bahan
dan Alat :
1. Resistor
2. Papan
vcb
3. Adaptor
4. Multimeter
5. Kabel
6. Penjepit
mulut buaya.
7. Ammeter
8. Lampu
E.
Prosedur
Percobaan
1. Buatlah sebuah rangkaian seri dan
pararel yang terdiri dari 3 buah resistor dengan hambatan 10 ohm, 20 ohm, dan
30 ohm, 1 lampu, adaptor, penjepit mulut buaya, multimeter dan kabel
secukupnya.
2.
Pertama kita menentukan ukuran resistor
yang akan dipasang di papan vcb,
3.
Kedua kita menyusun rangkaian resistor
menjadi rangkaian parallel / seri sesuai yang kita inginkan,
4. Ketiga kita sambungkan kabel dengan
penjepit mulut buaya, kemudian penjepit mulut buaya di jepitkan pada setiap
resistor yang ada di papan vcb, keluarkan dua kabel untuk menyambung kabel pada
lampu, dan disambungkan ke adaptor.
5.
Keempat kabel pada lampu disambung ke
ammeter,
6. Kelima, sambungkan arus + dan arus –
pada adaptor menuju ammeter, kemudian arus tersebut mengalir menuju lampu
sehingga lampu menyala.
7. Ragamkan (variasikan) nilai tegangan
pada rangkaian kemudian ukurlah besar arus yang mengalir, catatlah data yang
anda dapat.
F. Hasil Percobaan /
Pengamatan :
RANGKAIAN
PARAREL
Pada
Tegangan 9 V
V (V)
|
I (A)
|
R = V/I
|
3,18
|
0,32
|
|
3,18
|
0,16
|
|
3,18
|
0,11
|
|
Pada
Tegangan 12 V
V (V)
|
I (A)
|
R = V/I
|
4,23
|
0,42
|
|
4,23
|
0,21
|
|
4,24
|
0,14
|
|
RANGKAIAN
SERI
Pada
Tegangan 9 V
V (V)
|
I
(A)
|
R
= V/I
|
1,29
|
0,13
|
|
2,57
|
0,13
|
|
3,86
|
0,13
|
|
Pada
Tegangan 12 V
V (V)
|
I
(A)
|
R
=V/I
|
1,71
|
0,17
|
|
3,43
|
0,17
|
|
5,14
|
0,17
|
|
G.
Pertanyaan:
1. Adakah
perbedaan arus dan tegangan antara:
a. Rangkaian
parallel
b. Rangkaian
seri
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan
rangkaian lampu manakah yang lebih terang?
Jawab:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
H. Daftar
Pustaka
file:///C:/Program
Files/PhET/en/simulations/circuit-construction-kit-dc/in.jnlp
0 komentar:
Posting Komentar